Kabardesanusantara.com, Bekasi – Aktivitas truk sampah milik TPST Bantargebang kembali disorot. Sekitar dua minggu terakhir, armada pengangkut sampah dari DKI Jakarta keluar melalui Pangkalan 2 Sumur Batu, bukan lewat Pangkalan 5 yang selama ini menjadi jalur resmi keluarโmasuk kendaraan operasional.
Seorang petugas keamanan TPST Bantargebang membenarkan adanya pengalihan rute tersebut.
โSudah sekitar dua minggu truk-truk sampah DKI keluar lewat Pangkalan 2. Katanya karena timbangan utama sedang diperbaiki, jadi sementara diarahkan lewat sini,โ ujarnya kepada tim Pokja Wartawan Bantargebang, Sabtu (8/11/2025).
Langkah sementara itu memantik perhatian Pokja Wartawan Bantargebang, warga sekitar, dan Pemerintah Kota Bekasi. Lurah Sumur Batu menyebut tidak pernah menerima pemberitahuan tertulis dari pihak TPST Bantargebang maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
โKami hanya mendapat informasi lewat telepon, tidak ada surat resmi,โ katanya.
Camat Bantargebang membenarkan komunikasi terjadi melalui telepon dan WhatsApp, namun menegaskan perlunya koordinasi formal.
โSebaiknya ada surat pemberitahuan resmi kepada Pemkot Bekasi agar jelas dan bisa diatur dampaknya di lapangan,โ ujarnya.
Ketua Pokja Wartawan Bantargebang, Suryono, menilai kebijakan DKI tidak sejalan dengan perjanjian kerja sama pengelolaan sampah antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi.
โPihak DKI mestinya berkoordinasi secara resmi, tidak cukup lewat telepon. Apalagi ini menyangkut jalur truk besar yang melintasi wilayah padat penduduk. Sangat berpotensi membahayakan warga dan pengguna jalan,โ tegasnya.
Menurut Suryono, pengalihan jalur tanpa pemberitahuan tertulis berpotensi menimbulkan risiko keselamatan lalu lintas dan gangguan lingkungan, mengingat Pangkalan 2 berada dekat permukiman dengan kondisi jalan relatif sempit.
Pokja Wartawan Bantargebang mendorong Pemprov DKI Jakarta segera menyampaikan pemberitahuan tertulis dan melakukan koordinasi resmi dengan Pemkot Bekasi untuk mengantisipasi dampak lalu lintas serta memastikan pengalihan ini benar-benar bersifat sementara hingga perbaikan timbangan utama di Pangkalan 5 rampung.(A2TP)
Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 











