Kabardesanusantara.com,CIBITUNG – Peletakan batu pertama pembangunan SD Ma’arif NU Salafiyah yang berlokasi di Perumahan Gramapuri Persada, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Rabu siang (16 Juli 2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan BP3M NU Salafiyah, dengan dukungan penuh dari PCNU Kabupaten Bekasi dan LP Ma’arif NU, baik dari tingkat pusat hingga wilayah, hal yang menandai langkah penting dalam penguatan pendidikan berbasis nilai dan komunitas oleh Nahdlatul Ulama (NU).
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris LP Ma’arif PBNU, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Barat, serta KH. Atok Romli Mustofa, yang disebut sebagai salah satu pendorong utama pembangunan sekolah ini.
Dalam sambutannya, Hj. Ifa Fauziyah, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Barat, menyampaikan harapan besar terhadap berdirinya SD Ma’arif NU Salafiyah yang dinilainya sangat dibutuhkan masyarakat.
“Peletakan batu pertama ini adalah bukti nyata perjuangan menghadirkan lembaga pendidikan Islam yang inklusif dan berbasis komunitas. Saya akan menyumbang Rp10 juta untuk pembangunan hingga lantai dua dan tiga,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Hal senada diungkapkan Drs. Haryanto Oghie, MA, Sekretaris LP Ma’arif PWNU Jawa Barat. Ia menilai hadirnya SD Ma’arif di kawasan padat penduduk seperti Gramapuri adalah kebutuhan primer masyarakat.
“Ini adalah bukti kesadaran kolektif kita terhadap pentingnya pendidikan. Pendidikan adalah kunci peradaban bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Mohamad Agus Mas’ud, Ketua BP3M NU Salafiyah, menyatakan bahwa proyek ini telah digagas sejak 2020. Ia menekankan bahwa SD Ma’arif NU Salafiyah akan menjadi satu-satunya sekolah Ma’arif berbasis perumahan di Indonesia, dan akan dijadikan model pendidikan nasional.
“Ini bukan hanya proyek bangunan. Ini adalah simbol harapan dan masa depan. Setelah SD, kami akan lanjutkan ke jenjang SMP. Kami juga berharap dukungan dari PT Tata Bumi Persada menjadi bentuk wakaf yang memberi manfaat luas,” jelasnya.
Pihak pengembang, PT Tata Bumi Persada, turut menyatakan komitmennya dalam mendukung pembangunan sekolah sebagai bagian dari investasi sosial yang berkelanjutan.
Peletakan batu pertama ini tidak hanya menjadi awal pembangunan fisik sekolah, namun juga menjadi momentum kebangkitan pendidikan berbasis komunitas, dengan semangat gotong royong dan sinergi antara ulama, pengembang, dan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan ini, SD Ma’arif NU Salafiyah diharapkan menjadi pusat pendidikan Islam yang mencetak generasi berakhlak, unggul, dan menjadi inspirasi bagi pengembangan sekolah berbasis komunitas di kawasan pemukiman seluruh Indonesia.(Habib)